Cara Menemukan Air
Bagi
anda yang suka jelajah alam bebas, ada kalanya anda mengalami kondisi
survival. Berikuta adalah cara anada mencari air. Cari didasar-dasar
lembah dimana air secara alami mengalir. Apabila tidak ditemukan sungai
atau kolam, carilah rumpunan tanaman hijau dan galilah disitu. Gali yang
dalam dan alur-alur sungai yang kering. Kalau ditepi pantai galilah
diatas garis air yang tinggi, atau carilah vegetasi yang tumbuh subur
direkahan karang-karang, bukan tidak mungkin akan ditemukan sumber air.
Bahaya...!!!!
Berhati-hatilah
dengan kolam atau telaga yang tidak ditumbuhi tanaman hijau di
sekitarnya, atau ada tulang-tulang binatangnya. Itu sepertinya
terpolusi. Cek pinggirannya mungkin terdapat indikasi mineral yang
menunjukan kondisi adanya alkaline. Selalu masak air yang berasal dari
kolam. Di padang pasir, danau yang tidak mempunyai aliran keluar akan
menjadikannya danau bergaram, airnya harus diseterilkan sebelum duminum.
Ransum Keringat
Jika
kita harus meransum air, lakukanlah dengan menghirupnya atau
menghisapnya. Setelah berjalan tanpa air untuk waktu yang lama, saat
menemukan air jangan langsung meminumnya dengan tegukan besar. Hiruplah
atau hisaplah untuk pertama kali dulu. Tegukan yang besar akan
menyebabkan orang yang dehidrasi muntah, bahkan akan kehilangan cairan
tubuh yang tersisa.
Mendapatkan Air dengan Proses Kondensasi
Pohon
bisa menyalurkan kelembaban 15m dari batas bawah dari tanah yang
mengadung air atau lebih dalam lagi ini terlalu dalam untuk digali,
biarkan pohon memompanya untuk kita denga jalan mengikatkan kantong
plastik pada cabang pohon yang berdaun sehat dan segar atau tempatkan
polythene (fly sheet) tenda diatas tumbuhan. Proses penguapan dari
daun-daun akan memproduksi kondensasi didalam kantong. Contohnya sebagai
berikut:
Tempatkan mulut kantong plastik kearah atas dan bagian sudut bawah lebih rendah untuk memudahkan pengumpulan air.
Gantungkan
polythene tenda pada titik yang tertinggi atau ganjal denga tongkat,
hindari daun-daun bersentuhan dengan sisi polythene, ini akan
mengalihkan tetesan dari penampungan di plastik yang tersedia didasar,
bahkan tumbuhan yang dipotong akan menghasilkan kondensasi bila
ditemapatkan didalam kantung plastik yang lebar.
Jaga
daun-daunnya jauh dari tanah dengan menempatkan batu-batu, dengan
begitu air bisa tertampung dibawahnya dan jangan sampai menyentuh
sisi-sisinya. Jaga plastik tetap kencang dengan batu dan sanggah
bawahnya dengan tongkat. Atur kantong menurun agar kondensasinya
mengalir kebawah sampai tempat penampungan.
Gali
lobang kira-kira 90 cm dalamnya, tempatkan penampung air
ditengah-tengah lobang dan tutup lobang dangan plastik hingga
rapat-rapat. Tempatkan batu ditengah-tengah palstik bagian atas agar air
menetes dan mengalir kebawah (tempat penampungan). Matahari
meningkatkan suhu dari udara dan tanah dibawah plastik, hal ini akan
menyebabkan terproduksinya uap air.
Pengembunan
air yang terjadi dibawah permukaan palstik akan mengalirkan air
ketempat penampunga air. Cara ini sangat efektif pada siang hari yang
panas dan malam hari yang dingin. Cara penyulingan ini setidaknya bisa
mengumpulkan 550 ml setiap 24 jam. Penyulingan ini bisa berfungsi ganda
sebagai jebakan. Serangga dan ular kecil akan tertarik terhadap plastik,
meluncur kebawah kerucut dan terjebak dilubangnya dan tidak bisa naik
kembali. Penyulingan air dengan matahari ini bisa juga digunakan sebagai
menyulingkan kembali air yang sudah tercemar/terkontaminasi racun atau
cairan yang berbahaya.
Gunakan batu untuk menjaga permukaan plastik. Tempatkan kaleng atau
nesting sedemikian rupa hingga tidak bisa dimasuki oleh benda lain atau
binatang kecil. Jika memungkinkan tempatkan pipa kecil ditempat yang
lebih rendah guna mengambil air tanpa mengganggu proses penyulingan.
Air dari Tanaman
Pengumpul
air: tumbuhan kadang-kadang menyimpan air dirongga-rongga. Rongga
bamboo penuh air, goyangkan dan jika terdengar bunyi air, potong menukik
bagian bawah dari setiap sambungan dan air akan mengalir keluar.
Keterangan gambar:
Kuncup tumbuhan menangkap dan menahan air, yang disaring untuk memisahkan serangga dan potongan kcil daun-daun.
Garam
Garam adalah hal lain penting bagi manusia untuk bertahan hidup. Pada makanan normal sehari-hari terkandung 10gram. Tubuh
kehilangan garam lewat keringat an urine, dan Anda perlu
menggantikannya. Gejala pertama kekurangan garam adalah keram perut,
pusing, rasa mual dan kecapaian. Cara penanggulangannya adalah dengan
mengambil sedikit garam masukan kedalam segelas air. Jika ada tablet garam dalam SURVIVAL KIT Anda, ambil dan larutkan dalam air. Jangan diminum sekaligus akan menyebabkan sakit perut dan kerusakan ginjal.
Air yang Tidak Perlu Dimurnikan
1. Hujan
Tampung dengan ponco atau daun yang lebar dan alirkan ketempat penampungan.
2. Dari tanaman rambat/rotan
Potong
setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes
dapat langsung ditampung atau diteteskan kedalam mulut.
3. Dari tanaman
v Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut.
v Pohon
bambu hijau merupakan sumber air terbaik untuk mendapatkan air yang
segar. Air pada bambu hijau sangat jernih dan tidak berbau. Untuk
mendapatkan air tersebut, lenturkan kebawah pada ujung bambu tersebut
dan kemudian ikatkan. Setelah itu potong pada bagian ujung bambu dan air
akan mulai menetes pada pagi hari. Bambu tua yang pecah pada bagian
ruasnya munngkin mengandung air didalamnya.
v Setengah batang pohon pakis (tropical vine)
dapat menghasilkan air. Kerat atau deres pada bagian batang pohon
tesebut setinggi yang anda dapat capai, kemudian potong pada bagian
bawah sekali (mendekati dengan tanah) pada batang tersebut. Kumpulkan
titisan-titisan air kedalam tempatnya atau terus kedalam mulut anda.
v Anda
juga dapat mendapatkan air pada tumbuhan yang memiliki batang lembab
dan lembut di tengah. Potong pada bagian batang pokok tersebut dan
peraslah supaya dapat air dan kumpulkan air tersebut.
v Akar
pada tumbuhan juga mengandung air. Cabut atau keluarkan akar suatu
tumbuhan, potong pada bagian pendek, kemudian tumbuk dan peras akar
tersebut hingga mengeluarkan air.
v Daun
yang berurat ataupun beranting mengandung air. Potong pada pangkal
ranting atau daun tersebut untuk mendapatkan air yang menetes keluar.
v Pokok-pokok
jenis palma seperti pokok kelapa, tebu, rotan, dan nipah mengandung air
pada batang dan buahnya dengan cara mengerat atau menumbuk pada bagian
batang atau buah tersebut untuk mendapatkan air.
v Dimana
saja anda menemui pohon pisang, Anda dapat mendapatkan air. Potong
bahan pohon pisang tersebut dengan hanya meninggalkan lebih kurang 30 cm
pada pangkal batang tersebut. Korekkan pada bagian tengah potongan
batang tersebut membentuk mangkuk. Air dari akar tersebut akan mulai
memenuhi lubang tersebut. Air pada permulaan yang memenuhi ruangan
tersebut akan berasa sedikit pahit tetapi lama-kelamaan ia akan
berangsur tawar. Batang pokok tersebut dapat menghasilkan air hingga 4
hari. Pastikan ia senantiasa ditutup untuk menghindari masuknya serangga
atau kotoran lain.
v Embun
tebal dapat menghasilkan air. Ikat sehelai kain atau rumput halus
dikelilingi kaki dan berjalanlah melalui rumput-rumput yang berembun
sebelum matahari mulai menaik. Setelah cebisan kain atau rumput tersebut
menyerap embun tersebut, peraslah kain untuk mendapatkan air yang
mencukupi ataupun hingga embun tadi hilang.
v Lebah
ataupun semut yang mengelilingi lubang mungkin karena lubang tersebut
mengandung air. Anda boleh menggunakan sembarang alat penyedot untuk
menyedot air di dalam lubang pokok tersebut. Atau Anda dapat memasukkan
kain kedalam lubang untuk menyerap air dan kemudian peraslah kain
tersebut.
PERINGATAN:
1. Jangan meminum air jika berbau, keruh (keputihan) ataupun rasanya pahit.
2. jangan
menyimpan cairan yang dihasilkan dari pada tumbuhan dalam waktu 24 jam.
Air tersebut akan mulai berbuih atau basi dan menjadikan tidak selamat
untuk diminum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar