Translate

6/24/2014

Cara Memprediksi Cuaca di Alam Bebas

Cara Memprediksi Cuaca di Alam Bebas ala Suku Pedalaman dan Nelayan


Memprediksi cuaca menjadi tidak penting jika kita menghabiskan waktu seharian 14 jam didalam kantor atau rumah. Tapi beda jadinya jika kita hendak berpergian, apalagi jika pergi wisata alam bebas misal dengan keluarga. Minimal, pelajari secara sederhana bagaimana membaca cuaca dengan membaca tanda alam. Saya lama bekerja dilapangan selama 20 tahun  bekerja kesana sini diseluruh indonesia, beberapa pengalaman memprediksi cuaca saya dapatkan secara evaluatif, membaca literatur, dan ada juga yang diajarkan oleh suku suku dipedalaman, dan juga teman nelayan di Bajau dan banyak tempat lainnya. Beberapa diantaranya adalah dibawah ini.

Gunanya memprediksi cuaca secara manual :
* Wisata keluarga terutama dengan anak kecil
* Camping, hiking, atau treking, bersepeda
* Memancing, diving, perjalanan memakai kapal.
* Kerja dilapangan

Perubahan cuaca artinya sama dengan perubahan tekanan udara (air pressure).
Perubahan tekanan udara bisa diamati dengan mudah ketika membuat api unggun. Dihari yg cerah maka asap api unggun akan naik cepat keatas. Jika kemudian asap itu dominan berputar putar dan merunduk ini tanda turunnya tekanan udara yang artinya akan ada badai.

Cara paling mudah memprediksi cuaca adalah dengan melihat awan. Bangunlah sepagi mungkin, ketika sinar matahari mulai terang di timur, perhatikan sisi timur seberapa banyak gumpalan awan disana. Awan yang kelewat banyak biasanya tanda bahwa nanti cuaca akan mendung atau hujan. Ufuk timur yang bersih dari awan dan membiru, tanda bahwa cuaca akan baik baik saja.
Dilaut nelayan biasanya melakukan ini sembari mencium aroma udara disitu, kata mereka jika terasa tidak fresh (bisa bau amis, apek dstnya) maka itu tandanya akan ada badai. Nelayan juga suka memperkirakan arah angin dengan mencelupkan jari telunjuk mereka kedalam mulut, dibasahi dengan ludah, lalu acungkan jari itu diatas kepala sembari muka menghadap lurus ke Utara, rasakan bagian paling dingin dijari tangan kalian datang dari arah mana karena sisi itulah yang menunjukan arah angin dominan bertiup. Cuaca yang sangat tenang nyaris tanpa angin biasanya menandakan hari yang cerah, permukaan laut akan seperti kaca licinnya. Jika saya memancing atau mau naik kapal laut, saya juga melakukan hal sama seperti yang diajarkan oleh nelayan Bajau itu. Arah angin juga vital menentukan arus dan ini penting untuk memperkirakan pergerakan ikan dilaut karena mata rantai makanan mereka bergerak karena angin dan arus. Badai dilaut cukup menakutkan karena bisa datang dalam hitungan menit saja cepatnya, dari cuaca cerah mendadak dalam 15 menit penumpang kapal terjebak dalam badai hebat.

Mencium bau alam sekitar juga dilakukan didarat. Diwilayah rawa kalian bisa menghirup napas dalam dalam. Rasakan dengan teliti, jika tercium bau agak tak sedap, maka itu tanda rawa melepaskan gas gas didalam sana akibat tekanan udara yg rendah, dan ini artinya akan hujan. Lalu jika melewati bunga bunga indah dan tercium kuat bau harumnya, dan bau tanah ikut naik tercium, maka ini juga tanda akan hujan.

Binatang juga bisa dipakai sebagai tanda khusus bagaimana kita melihat perubahan alam.
Insektida dan binatang kecil seperti rayap, semut, kupu kupu akan hilang mendadak dari kuntum bunga jika cuaca akan hujan dengan menurunnya tekanan barometrik. Burung pemakan serangga akan terbang lebih rendah lagi ditanah apabila ada tanda mau turun hujan. Burung yang terbang tinggi dilangit tanda cuaca akan baik, ditepi laut lihatlah camar laut jika mereka semua mendadak hilang maka artinya mereka lari cari perlindungan karena tanda sebentar lagi akan ada badai besar yang mereka takuti. Beberapa sumber malahan bilang kesaya bahwa kucing akan "sok sibuk" membersihkan telinganya jika nanti akan hujan. Kura kura dan binatang kecil ditanah akan pindah mencari tanah yg lebih tinggi untuk perlindungan dari genangan besar air hujan sebelum badai datang.

Amati rerumputan dan ilalang didekat sana. Embun menempel di ilalang adalah tanda bagaimana kekuatan angin ada disana. Jika embunnya banyak, tebal dan luas, maka artinya kecepatan angin lemah. Angin yang kuat akan membawa awan bibit hujan dalam jumlah besar kwilayah tersebut dan ini bisa membuat tengah hari akan hujan lebat. Seperti kita tahu, tanda khas badai akan datang adalah adanya awan hitam menakutkan, petir menyambar, dan angin mekain kencang.

Apabila tinggal diam dipondok atau tenda selama seminggu, cobalah gantungkan genta angin. Genta angin dikenal di Jepang, dia adalah sekumpulan besi ringan tipis memanjang yg jumlahnya ada 4 atau 6 buah digantung bersamaan. Tiupan angin akan membuat besi ringan itu saling bertabrakan dan membuat bunyi "klinting-ting-ting". Di Bali genta angin dijual bebas dimana mana terbuat dari alumunium. Gantunglah genta angin didepan pondok, semakin sering berbunyi dan semakin keras  bunyi atau intensitasnya maka dipastikan angin semakin kencang, dan bisa jadi ini tanda awal akan ada hujan.

Malam hari ketika purnama lihatlah bulan diatas kepala. Amati dengan baik apakah disekitar sinar bulan itu ada cincin cahaya yang disebut sebagai "halo". Halo adalah kristal es dan sekaligus bibit air dilangit sana. Jika ada cincin cahaya ini maka bisa jadi besok atau lusa akan hujan lebat.
http://hsgautama.blogspot.com/search/label/A-SALE

1 komentar:

  1. info yang bagus, ternyata sebelum ada teknologi nenek moyang sudah jago dalam membaca keadaan alam, mari selamatkan bumi kita hutan kita, melalui hutan tanaman rakyat

    BalasHapus